Data
yang dikeluarkan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi),
hanya tiga partai peserta pemilu 2014 yang tidak mencalonkan artis
sebagai kandidat legislatifnya. Ketiga partai itu adalah, PKS, PKPI, dan
PBB.
Belum ada alasan yang jelas dari ketiga partai itu tidak merekrut artis sebagai calon legislatifnya. Selebihnya sembilan peserta
lainnya hampir semuanya merekrut artis sebagai bakal calon legislatif
untuk pemilu 2014 nanti.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli
Parlemen Indonesia (Formappi) Yoris Oloan menjelaskan dari data caleg
semua partai yang diambil dari data di situs KPU terakhir pada Rabu
(24/4) atau dua hari setelah penyerahan daftar calon sementara partai.
Partai Gerindra dan PAN yang paling banyak merekrut artis sebagai calon
legislatif. Yoris menyayangkan artis yang direkrut oleh partai saat ini,
tanpa melalui proses pelatihan dan kaderisasi partai.
Menurut
Yoris, ada beberapa yang telah lama bertransformasi dalam dunia politik
sebelum mencalonkan diri seperti, Dedi "Miing" Gumelar, Nurul Arifin,
Tantowi Yahya, Rieke Diah Pitaloka. Yoris menilai, akan sulit caleg dari
artis yang nanti menjadi anggota parlemen diberikan pelatihan dan
pembelajaran. "Kalau sudah masuk parlemen tidak bisa anggotanya bekerja
sambil belajar, dia harus tahu apa yang akan diperjuangkan untuk
rakyat," kata Yoris lebih lanjut.
Ketua umum Partai Gerindra
Suhardi berkilah,artis yang dicalonkan menjadi calon legislatif
partainya, dianggap memiliki kompetensi. Selain itu, caleg dari artis
akan tetap diberikan pelatihan sebelum pemilihan hingga masuk menjadi
anggota parlemen.
"Syarat calon legislatif dari Partai Gerindra
adalah memiliki kompetensi, jaringan yang luas, memiliki dana untuk
kampanye, itu basis massa, dan pertimbangan matang lainnya," kata
Suhardi saat dihubungi merdeka.com pada Kamis (2/4) pekan lalu.
Suhardi
mencontohkan bagaimana partainya mencalonkan Riefian "Seventeen"
sebagai calon legislatif. Menurut Suhardi, Riefian memiliki basis fans
yang jumlahnya tidak sedikit di media sosial Facebook.
Dari basis
penggemar itu, Suhardi mengharapkan, akan dikonversi menjadi suara saat
pemilihan nanti. Sedangkan mengenai kemampuan dan pengetahuan sebagai
politisi, Suhardi menilai, Riefian dianggap memiliki semua itu karena
mengenyam pendidikan tinggi dan pergaulan intelektual di Yogyakarta.
Guru
Besar Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Indonesia Chusnul
Mar'iyah mengatakan sebagian besar artis yang di jadikan calon anggota
DPR, atau DPRD, minim aktivitas politik. "Ini pertanyaan besar bagi
partai politik? apa sebetulnya yang dilakukan oleh partai politik,"
katanya pada merdeka.com.
Dia mengatakan partai politik itu harus
ideologis karena dia punya visi, misi dan perjuangan. Perjuangannya
adalah memperjuangkan sesuatu untuk bangsa dan negara melalui perspektif
politiknya. "Nah di sini sebetulnya ternyata letaknya tidak jelas ini.
Ini ideologi partai tidak jelas, sehingga mudah orang pindah-pindah
partai. Calonnya tidak punya ideologi," ungkapnya.
Chusnul
menegaskan tidak adanya idelogi, bikin masuk partai politik hanya untuk
tujuan mencari pekerjaan bukan memperjuangkan cita-cita. "Artis-artis
sejak kapan ngomong aktivitas politik, hanya karena cantik, punya duit,
bahkan tidak perlu punya duit, karena orang partai suka mereka,"
katanya.
Paling tidak, data caleg sementara dari kalangan artis
dan pesohor lainnya dari partai peserta pemilu 2014 sesuai dengan
partai, daerah pemilihan, dan nomor urutnya yang sudah diklasifikasi
oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia.
Partai Amanat Nasional (PAN)
Primus
Yustisio (Jawa Barat V, No 2), Eko Hendro Purnomo (Jawa Timur VIII, No
1), Diky Dharmawan (DKI Jakarta, No 3), Ikang Fauzi (Jawa Barat II, No
3), Marissa Haque (Bengkulu, No 3), Desi Ratnasari (Jawa Barat IV, No
2), Hengky Kurniawan (Jawa Timur VI, No 2), Jeremy Thomas (DKI Jakarta
III, No 8), Anang Hermansyah (Jawa Timur IV, No 1)
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Jamal
Mirdad (Jawa Tengah I, No 1), Rachel Maryam (Jawa Barat II, No 1),
Irwansyah (Banten III, No 6), Bella Saphira (NTB, No 4), Rahayu
Saraswati (Jawa Tengah IV, No 2), Riefian "Seventeen" (Daerah Istimewa
Yogyakarta, No 6), Moreno Suprapto (Jawa Timur V, No 1), Bondan Winarno
(DKI Jakarta II, No 2), Biem Benyamin (DKI Jakarta II, No 1)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Arzetti
(Jawa Timur I, No 3), Ridho Rhoma (Jawa Barat V, No 1), Krisna Mukti
(Jawa Barat VII, No 2), Said "Bajaj Bajuri" (DKI Jakarta, No 2), Mandala
Shoji (Jawa Tengah II, No 4), Theodora Meilani Setyowati-Tia AFI (Jawa
Tengah V, No 3), Iyeth Bustami (Riau I, No 1)
Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
Doni
Damara (Jawa Barat IX, No 1), Jane Salimar (DKI Jakarta, No 3), Mel
Sandy (Jawa Barat II, No 2), Melly Manuhutu (Jawa Barat III, No 1),
Ricky Subagja (Jawa Barat I, No 1), Sarwana-Vokalis (Sulawesi Barat, No
1)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Yesy
Gusman (Jawa Barat V, No 3), Edo Kondologit (Papua, No 2), Nico Sihaan
(Jawa Barat, No 5), Sonny Tulung (Sulawesi Utara, No 5), Rieke Diah
Pitaloka (Jawa Barat III No 3)
Partai Demokrat
Yenny
Rahman (DKI Jakarta, No 2), Anwar Fuady (Sumatera Selatan, No 2), Dede
Yusuf (Jawa Barat II, No 1), Vena Melinda (Jawa Timur, No 1) Inggrid
Kansil (Jawa barat IV, No 1)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Angel
Lelga (Jawa Tengah V, No 1), Mat Solar (DKI Jakarta III, No 4), Emilia
Contesa (Jawa Timur III, No 1), Okky Asokawati (DKI Jakarta II, No 1)
Partai Golkar
Tantowi Yahya (DKI Jakarta III, No 1), Nurul Arifin (Jawa Barat VII, No 2), Charles Bonas Sirait (DKI Jakarta I, No 4)
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
David Chalik (DKI Jakarta II, No 5), Gusti Randa (Kalimantan Selatan II, No 1), Andre Hehanusa (Jawa Barat II, No 5)
Sumber : www.Caleg-Indonesia.com