PERAN perempuan saat ini bukan
sekadar mengurus kasur, dapur, dan sumur. Lebih dari itu, sebagai salah
satu pilar negara, peran perempuan sangat strategis sebagai pendidik
utama anak-anak. Demikian ditegaskan Ridha Fidyana, calon
legislatif (caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat
berbincang dengan IRNews di salah satu restoran cepat saji di bilangan
Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (20/05). ’’Perempuan kan pilar negara. Kalau perempuan dididik dengan baik dan diperhatikan, pasti negara maju,” kata Ridha Fidyana.
Ridha Fidyana, Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan Dapil DKI 2 |
Dijelaskan wanita kelahiran 20 Oktober
1985 ini, jika dilihat dari skala kecil, perempuan Indonesia sudah
memiliki kesempatan menempati pos-pos pemerintahan. Hanya saja, potret
perempuan Indonesia pada skala nasional masih mengalami banyak
persoalan.
Perwakilan Caleg Perempuan masih kurang
’’Mungkin dari segi kultur masih banyak
juga yang menganggap perempuan hanya kerja di kasur, sumur, dan dapur.
Padahal, itu tidak relevan lagi,” ujar mantan aktivis ini.
Perempuan yang pernah mengeyam bangku
kuliah di Universitas Indonesia (UI) jurusan Arsitektur ini menambahkan,
tantangan perempuan Indonesia masa kini ada pada persoalan budaya dan
rumah tangga. Dua tatanan itu, kata Ridha Fidyana, dapat menjadi penghalang
kemajuan perempuan. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat perlu
menganggap wanita sebagai fitrah kemanusiaanya.
’’Laki-laki juga harus membuka diri.
Karena jika perempuan berkembang, yang diuntungkan laki-laki juga. Kan,
laki-laki yang berkembang, perlu perempuan yang mendorong. Begitu juga
perempuan yang hebat, ada lelaki yang menjadi penopang,” ujar Ridha.
Ridha Fidyana yang akan bertarung di daerah
pemilihan (dapil) DKI II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat
dan luar negeri ini mengaku memiliki idola perempuan,
yakni Cut Nyak Dien. Bagi Ridha, pahlawan Aceh itu merupakan contoh
perempuan yang sangat berpengaruh di masanya. ’’Cuk Nyak Dien, itu rule
model yang sangat bagus,” tegas ibu dua anak ini. [hil-4]
0 komentar:
Posting Komentar