Calon Wakil Rakyat PPP No.6 Dapil 2 DKI Jakarta

Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro (kiri) dan Calon wakil Rakyat dari PPP Ridha Fidyana (kanan).

Idealisme muda untuk kemajuan bangsa

Ridha Fidyana - Calon Wakil Rakyat dari PPP Dapil 2 DKI Jakarta.

Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan 1434H

Bersama Menteri Agama RI Bpk. Suryadharma Ali beserta Ibu Indah Suryadharma Ali, dan ditemani oleh ayahanda tercinta H. Fachrurozy Z, SE, MBA ( sebelah kiri ).

Diskusi

Ridha Fidyana bersama N.Izzah Anwar.

The Real Politic

Ridha Fidyana akan Perjuangkan Hak Wanita.

Kamis, 25 Juli 2013

Artis mendadak Caleg, Jumlah penggemar di Facebook jadi pilihan partai

Data yang dikeluarkan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), hanya tiga partai peserta pemilu 2014 yang tidak mencalonkan artis sebagai kandidat legislatifnya. Ketiga partai itu adalah, PKS, PKPI, dan PBB.

Belum ada alasan yang jelas dari ketiga partai itu tidak merekrut artis sebagai calon legislatifnya. Selebihnya sembilan peserta lainnya hampir semuanya merekrut artis sebagai bakal calon legislatif untuk pemilu 2014 nanti.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Yoris Oloan menjelaskan dari data caleg semua partai yang diambil dari data di situs KPU terakhir pada Rabu (24/4) atau dua hari setelah penyerahan daftar calon sementara partai. Partai Gerindra dan PAN yang paling banyak merekrut artis sebagai calon legislatif. Yoris menyayangkan artis yang direkrut oleh partai saat ini, tanpa melalui proses pelatihan dan kaderisasi partai.

Menurut Yoris, ada beberapa yang telah lama bertransformasi dalam dunia politik sebelum mencalonkan diri seperti, Dedi "Miing" Gumelar, Nurul Arifin, Tantowi Yahya, Rieke Diah Pitaloka. Yoris menilai, akan sulit caleg dari artis yang nanti menjadi anggota parlemen diberikan pelatihan dan pembelajaran. "Kalau sudah masuk parlemen tidak bisa anggotanya bekerja sambil belajar, dia harus tahu apa yang akan diperjuangkan untuk rakyat," kata Yoris lebih lanjut.

Ketua umum Partai Gerindra Suhardi berkilah,artis yang dicalonkan menjadi calon legislatif partainya, dianggap memiliki kompetensi. Selain itu, caleg dari artis akan tetap diberikan pelatihan sebelum pemilihan hingga masuk menjadi anggota parlemen.

"Syarat calon legislatif dari Partai Gerindra adalah memiliki kompetensi, jaringan yang luas, memiliki dana untuk kampanye, itu basis massa, dan pertimbangan matang lainnya," kata Suhardi saat dihubungi merdeka.com pada Kamis (2/4) pekan lalu.

Suhardi mencontohkan bagaimana partainya mencalonkan Riefian "Seventeen" sebagai calon legislatif. Menurut Suhardi, Riefian memiliki basis fans yang jumlahnya tidak sedikit di media sosial Facebook.

Dari basis penggemar itu, Suhardi mengharapkan, akan dikonversi menjadi suara saat pemilihan nanti. Sedangkan mengenai kemampuan dan pengetahuan sebagai politisi, Suhardi menilai, Riefian dianggap memiliki semua itu karena mengenyam pendidikan tinggi dan pergaulan intelektual di Yogyakarta.

Guru Besar Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Indonesia Chusnul Mar'iyah mengatakan sebagian besar artis yang di jadikan calon anggota DPR, atau DPRD, minim aktivitas politik. "Ini pertanyaan besar bagi partai politik? apa sebetulnya yang dilakukan oleh partai politik," katanya pada merdeka.com.

Dia mengatakan partai politik itu harus ideologis karena dia punya visi, misi dan perjuangan. Perjuangannya adalah memperjuangkan sesuatu untuk bangsa dan negara melalui perspektif politiknya. "Nah di sini sebetulnya ternyata letaknya tidak jelas ini. Ini ideologi partai tidak jelas, sehingga mudah orang pindah-pindah partai. Calonnya tidak punya ideologi," ungkapnya.

Chusnul menegaskan tidak adanya idelogi, bikin masuk partai politik hanya untuk tujuan mencari pekerjaan bukan memperjuangkan cita-cita. "Artis-artis sejak kapan ngomong aktivitas politik, hanya karena cantik, punya duit, bahkan tidak perlu punya duit, karena orang partai suka mereka," katanya.

Paling tidak, data caleg sementara dari kalangan artis dan pesohor lainnya dari partai peserta pemilu 2014 sesuai dengan partai, daerah pemilihan, dan nomor urutnya yang sudah diklasifikasi oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia.

Partai Amanat Nasional (PAN)

Primus Yustisio (Jawa Barat V, No 2), Eko Hendro Purnomo (Jawa Timur VIII, No 1), Diky Dharmawan (DKI Jakarta, No 3), Ikang Fauzi (Jawa Barat II, No 3), Marissa Haque (Bengkulu, No 3), Desi Ratnasari (Jawa Barat IV, No 2), Hengky Kurniawan (Jawa Timur VI, No 2), Jeremy Thomas (DKI Jakarta III, No 8), Anang Hermansyah (Jawa Timur IV, No 1)

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Jamal Mirdad (Jawa Tengah I, No 1), Rachel Maryam (Jawa Barat II, No 1), Irwansyah (Banten III, No 6), Bella Saphira (NTB, No 4), Rahayu Saraswati (Jawa Tengah IV, No 2), Riefian "Seventeen" (Daerah Istimewa Yogyakarta, No 6), Moreno Suprapto (Jawa Timur V, No 1), Bondan Winarno (DKI Jakarta II, No 2), Biem Benyamin (DKI Jakarta II, No 1)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Arzetti (Jawa Timur I, No 3), Ridho Rhoma (Jawa Barat V, No 1), Krisna Mukti (Jawa Barat VII, No 2), Said "Bajaj Bajuri" (DKI Jakarta, No 2), Mandala Shoji (Jawa Tengah II, No 4), Theodora Meilani Setyowati-Tia AFI (Jawa Tengah V, No 3), Iyeth Bustami (Riau I, No 1)

Partai Nasional Demokrat (Nasdem)

Doni Damara (Jawa Barat IX, No 1), Jane Salimar (DKI Jakarta, No 3), Mel Sandy (Jawa Barat II, No 2), Melly Manuhutu (Jawa Barat III, No 1), Ricky Subagja (Jawa Barat I, No 1), Sarwana-Vokalis (Sulawesi Barat, No 1)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Yesy Gusman (Jawa Barat V, No 3), Edo Kondologit (Papua, No 2), Nico Sihaan (Jawa Barat, No 5), Sonny Tulung (Sulawesi Utara, No 5), Rieke Diah Pitaloka (Jawa Barat III No 3)

Partai Demokrat

Yenny Rahman (DKI Jakarta, No 2), Anwar Fuady (Sumatera Selatan, No 2), Dede Yusuf (Jawa Barat II, No 1), Vena Melinda (Jawa Timur, No 1) Inggrid Kansil (Jawa barat IV, No 1)

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Angel Lelga (Jawa Tengah V, No 1), Mat Solar (DKI Jakarta III, No 4), Emilia Contesa (Jawa Timur III, No 1), Okky Asokawati (DKI Jakarta II, No 1)

Partai Golkar

Tantowi Yahya (DKI Jakarta III, No 1), Nurul Arifin (Jawa Barat VII, No 2), Charles Bonas Sirait (DKI Jakarta I, No 4)

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

David Chalik (DKI Jakarta II, No 5), Gusti Randa (Kalimantan Selatan II, No 1), Andre Hehanusa (Jawa Barat II, No 5)

Sumber : www.Caleg-Indonesia.com

STIFORP Indonesia

Selasa, 23 Juli 2013

Perempuan Tak Hanya Urus Kasur, Dapur, dan Sumur

PERAN perempuan saat ini bukan sekadar mengurus kasur, dapur, dan sumur. Lebih dari itu, sebagai salah satu pilar negara, peran perempuan sangat strategis sebagai pendidik utama anak-anak. Demikian ditegaskan Ridha Fidyana, calon legislatif (caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat berbincang dengan IRNews di salah satu restoran cepat saji di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (20/05). ’’Perempuan kan pilar negara. Kalau perempuan dididik dengan baik dan diperhatikan, pasti negara maju,” kata Ridha Fidyana.
Ridha Fidyana, Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan Dapil  DKI 2
Dijelaskan wanita kelahiran 20 Oktober 1985 ini, jika dilihat dari skala kecil, perempuan Indonesia sudah memiliki kesempatan menempati pos-pos pemerintahan. Hanya saja, potret perempuan Indonesia pada skala nasional masih mengalami banyak persoalan.

Perwakilan Caleg Perempuan masih kurang

’’Mungkin dari segi kultur masih banyak juga yang menganggap perempuan hanya kerja di kasur, sumur, dan dapur. Padahal, itu tidak relevan lagi,” ujar mantan aktivis ini.
Perempuan yang pernah mengeyam bangku kuliah di Universitas Indonesia (UI) jurusan Arsitektur ini menambahkan, tantangan perempuan Indonesia masa kini ada pada persoalan budaya dan rumah tangga. Dua tatanan itu, kata Ridha Fidyana, dapat menjadi penghalang kemajuan perempuan. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat perlu menganggap wanita sebagai fitrah kemanusiaanya.
’’Laki-laki juga harus membuka diri. Karena jika perempuan berkembang, yang diuntungkan laki-laki juga. Kan, laki-laki yang berkembang, perlu perempuan yang mendorong. Begitu juga perempuan yang hebat, ada lelaki yang menjadi penopang,” ujar Ridha.
Ridha Fidyana yang akan bertarung di daerah pemilihan (dapil) DKI II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan luar negeri ini mengaku memiliki idola perempuan, yakni Cut Nyak Dien. Bagi Ridha, pahlawan Aceh itu merupakan contoh perempuan yang sangat berpengaruh di masanya. ’’Cuk Nyak Dien, itu rule model yang sangat bagus,” tegas ibu dua anak ini. [hil-4]
STIFORP Indonesia

Caleg PPP : Ridha Fidyana akan Perjuangkan Hak Wanita

Ridha Fidyana Caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklaim bahwa pendaftarnya sebagai caleg pada Pemilu 2014 nanti lantaran mendapat panggilan dari Tuhan.Namun demikian, Ridha Fidyana tak menampik jika dirinya memang senang berpolitik sejak duduk dibangko sekolah hingga universitas.

Ridha Fidyana, Caleg PPP
Menurutnya, isu memperjuangkan hak-hak wanita menjadi alasan lainnya ingin duduk di senayan.
“Saya prihatin melihat kekerasan dalam rumah tangga, poligami, pendidikan hingga ketidak adilan upah yang diterima oleh pekerja wanita dan laki-laki yang berbeda,” kata Ridha Fidyana, usai diskusi bertajuk ‘ Potensi Caleg Artis dan Aktivis Muda di Pemilu 2014′ di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (3/5/2013).

Akan Perjuangkan Hak Wanita

Ditanya mengenai potensi serta persiapannya untuk memenangkan Pemilu, Ridha Fidyana mengaku hanya memiliki niat dan keberanian sebagai modal utama. Selain itu, keberadaannya sebagai perempuan juga menurutnya menjadi nilai tambah tersendiri, dan akan memperjuangkan Hak Wanita. “Ya, Bismillah. Biar Tuhan yang menentukan,” katanya.
Ridha Fidyana maju dari Caleg Dapil II DKI Jakarta melalui partai bergambar Ka’bah tersebut. Saat ini Ridha Fidyana mengaku tengah sibuk bersilaturahmi dan mendatangi berbagai diskusi sebagai langkah awalnya pembelajaran politiknya. “Saya terjun langsung, berangkat dari awal dengan mengikuti passion. Menang atau kalah itu nomor sekian,” pungkasnya. [mes]
STIFORP Indonesia

Aktivis siap bersaing dengan artis di Pemilu 2014

Pemilu 2014 tak hanya diramaikan oleh calon legislator (caleg) artis, tapi juga akan diramaikan oleh wajah aktivis. Mereka akan bersaing dalam memperebutkan suara rakyat, untuk dapat duduk di kursi DPR. Aktivis perempuan Ridha Fidyana mengaku tak takut jika harus bersaing dengan popularitas selebritis dalam pemilu nanti.
Caleg Partai Persatuan Pembangunan, Ridha Fidyana
Caleg Partai Persatuan Pembangun (PPP) ini mengatakan, musuh terbesarnya dalam memperebutkan kursi DPR bukanlah artis. Politik uang adalah musuh terberatnya.

Sebagai AKtivis siap bersaing dengan Artis

“Ya enggak apa-apa bersaing sehat. Jadi sebenarnya kita tidak saingan, teman seperjuangan. Karena musuh kita sebenarnya itu money politic, perpecahan, jadi itu musuh sebenarnya kita,” kata Ridha Fidyana saat ditemui Sindonews, di Jakarta, Sabtu (4/5/2013).
Ia mengatakan, setiap caleg harus mampu bersaing sehat satu dengan yang lainnya dalam hajatan demokrasi lima tahunan ini. “Ini pesta demokrasi, ayo kita bersaing sehat, kita berlomba-lomba terkait popularitas,” terangnya.
Maju sebagai caleg, Ridha Fidyana yang pernah menjadi aktivis ini ingin DPR diduduki oleh wakil-wakil rakyat yang terbaik. “Kita berharap sebagai sesama warga negara, semoga yang ada di DPR, yang terbaik,” tuntasnya.
STIFORP Indonesia